Minggu, 25 Juli 2021

KITA

 Ketika senjata biologis dan kimia berupa kuman, virus penyakit dan  gas2 berbahaya mulai diciptakan dan disimpan dalam tempat2 rahasia, Kita berkeras hati dan berteriak, bahwa virus dan penyakit adalah Bohong dan omong kosong. Sibuk Mengatakan bahwa mereka akan menghancurkan kita dengan kabar bohong itu. 

Sibuk menjelaskan bahwa kiamat ini sudah dekat dan sebenarnya sudah muncul binatang melata yang dapat berbicara dari dalam bumi. Lalu kita sibuk mencari dan menduga2 dimana binatang itu berada , padahal  binatang melata yang berbisik itu sudah merayap di dalam bumi sampai ke permukaan, dalam bentuk kabel2, kapal selam, chip2 dan segala macam teknologi bawah air dan bawah tanah, yg mampu mengirim bisikan-bisikan informasi rahasia dari seluruh penjuru dunia.  Egoisme serta keras kepala, lebih kuat  mengajak kita untuk meributkan urusan dunia dan kesenangan2  yg di suruh berhenti seminggu sekali. Lebih senang memperturutkan hati untuk ngotot berteriak-teriak dan beringas mengamuk karena kehilangan kesempatan mendapatkan harta hanya sehari  dalam seminggu, daripada mengajak kita untuk tenang dan berpikir realistis .... 

Ketika ilmu logika sudah bisa memprediksi, tanggal sekian, bulan sekian, jam sekian bahkan menit kesekian, akan terjadi gerhana, bahkan tahu persis akan berlangsung berapa menit atau berapa jam, Kita masih disibukkan dengan teriakan bantah membantah bahwa bumi ini datar, bukan bulat . 

Ketika ilmu komunikasi sudah menjangkau internet, dan satelit, sebuah benda dgn episentrum jaringan berbentuk bulat, yg gelombangnya menyapu seluruh bumi dengan segala macam aktivitas negatif ataupun positifnya, Kita malah sibuk meributkan, bahwa musuh yg akan menghancurkan kita adalah MANUSIA bermata satu. Ribut mengatakan bahwa  keburukan yg ada adalah karena akan segera lahir si dajjal, manusia mata satu. Padahal si mata satu itu sendiri sudah menyapu bumi dengan gelombangnya, yg sanggup mengubah isi dunia ini dalam waktu semalam saja. 

Mereka tahu betul, bahwa perang OTOT takkan mampu membuat kita bertekuk lutut , tetapi hati yg egois, mulut yang terus ingin selalu mengunyah dan perut yang selalu lapar. Penyakit , kebodohan, keyakinan yang  kolot dan takut miskin lah, yg akan membuat kita hancur. 

Mereka tidak lagi melumpuhkan kita dengan peluru dan mengalirkan darah, tapi melumpuhkan otak, hati nurani dan fisik dengan Kecerdasan otak dan ilmu pengetahuan.... 

Jadi, tidak heran, kita tak akan pernah menang....Karena Otak semestinya dilawan dengan kepandaian dan pengendalian emosi pula.

Kita punya Otak, kepandaian, ilmu pengetahuan, tehnologi, sekaligus kecerdasan Spiritual yg semuanya sudah tertuang. Tapi kita TIDAK Mau mempelajarinya dengan berpikir logis, mengurai, menganalisis dan sabar. Ilmu yang kita dapatkan dalam kitab suci, telah dipraktikkan justru oleh orang lain. Kita kalah ratusan langkah, padahal kepada kita, cara berlari itu dikaruniakan. Kita tak mau bergerak, karena hanya berpaku pada 'Dogma' saja. Hanya yakin bahwa kita benar, tanpa pembuktian nyata, dimana letak kebenarannya. Hanya yakin, pokoknya benar, dan tak boleh ada yg membantah, bahkan mempertanyakan. Karena kalau bertanya apalagi membantah, bakal masuk neraka. 

Maka, jika suatu saat ada satu mayoritas golongan terpilih yang mati karena TIUPAN ANGIN dari sebuah tempat, tidaklah perlu heran. 

Tiupan itu mungkin adalah senjata kimia  yg sengaja  ditebar untuk memusanahkan, tanpa disadari..... Dan kita mengatakan bahwa itu takdir saja....

Kelak tak ada lagi Kita, karena yg maha Kuasa akan mengganti bumi dan langit  dengan semesta yang lain. Dia akan meremas bumi ini seperti kita meremas kertas, dan membuangnya ke tempat sampah....Yakinkah, bahwa kita memiliki hak atas SurgaNYA???? Sedangkan mengagungkanNya, hanya sampai  dimulut dan perut saja, tidak dengan pikiran, hati dan kesabaran kita.....